Fungsi dan Peran Amatir Radio dalam Operasi SAR (Bencana)

Fungsi dan Peran Amatir Radio dalam Operasi SAR (Bencana) perlu diketahui oleh anggota ORARI terutama adalah yang tergabung di dalam CORE. Pada setiap terjadi Bencana, atau kejadian yang memerlukan Team SAR, yang pertama di bentuk adalah Organisasi Kerja SAR.

Pembentukan Organisasi Kerja SAR ini bertujuan agar Operasi SAR :

  1. Satu Komando.
  2. Satu Informasi.
  3. Kegiatan terarah.
  4. Penanganan yang Efektif .
  5. Hemat sumber daya .
  6. Koordinasi yang efektif dan mudah mendapatkan bantuan.

Struktur Organisasi Kerja SAR terdiri dari :

  1. SMC ( SAR Mission Commander ).
  2. OSC ( On Scene Coordinator ).
  3. SRU ( SAR Rescue Unit ).

SMC adalah Pemimpin tertinggi dalam SAR.
SMC, adalah seseorang yang mampu memimpin dan mengkorrdinasikan, menganalisa hasil temuan SAR dan memutuskan keberlanjutan kegiatan SAR.

OSC adalah Koordinator Lapangan yang membawahi Team SAR ( SRU = SAR Rescue Unit ) di masing – masing Wilayah yang ditugaskan oleh SMC.
Semisal satu OSC bertugas di sisi Utara Gunung yang meletus, yang lainnya di sisi Barat.
Setiap hari OSC bertugas mengumpulkan informasi hasil kegiatan dan mengatur penugasan pada SRU dan melaporkannya ke SMC untuk evaluasi dan langkah operasi SAR berikutnya.
OSC betanggung jawab kepada SMC.

SRU (SAR Rescue Unit) adalah mereka yang terjun langsung untuk Operasi SAR. SRU bertanggung jawab kepada OSC. Semua pergerakan operasi SAR yang dilakukan oleh SRU berdasarkan arahan dari OSC

Unsur Pendukung SAR

Untuk kelancaran Operasi SAR diperlukan bagian-bagian :

  1. Komunikasi.
  2. Logistik.
  3. Transportasi.
  4. Medis.
  5. Humas / Informasi ( sesuai kebutuhan ).

Nah …… dimana kah Fungsi dan Peran Amatir Radio ?
Peran utama Amatir Radio (baca ORARI) adalah dukungan Komunikasi dengan menyediakan Peralatan dan Ijin bila harus memberikan Call Sign Darurat ( ZULU ) yang akan dipakai oleh SMC, OSC ataupun SRU ( termasuk yang bukan Anggota Orari ). Artinya ORARI tetap dibawah Komando SMC !

Tidak bergerak sendiri dengan membentuk Organisasi Kerja SAR.
Adapun JARINGAN KERJA KOMUNIKASI kegiatan SAR tersebut dibuat, dirancang oleh Orari ” berdasarkan kebutuhan ” Opearsi yang disampaikan oleh SMC.
Semisal, bolehkah antar SRU berkomunikasi ?
( Jika dibolehkan biasanya Frekwensi jadi padat ).

Anggota ORARI menjadi SRU ?
Anggota Orari yang secara Fisik dan pengetahuan SAR mumpuni, boleh saja ,menjadi bagian dari TBO (Tenaga Bantuan Operasional) dengan terjun ke Lapangan.

TETAPI tetap tidak berjalan sendiri sendiri misalnya khusus Orari. TETAP harus dalam bagian Kordinasi Struktur Operasi SAR dibawah Komando SMC.
Jadi Ketua Orda seharusnya koordinasi dengan SMC.
( Jadi jangan karena Baju kita sudah ada Logo CORE, terus kiat membentuk Kegiatan SAR sendiri.

ORARI hanya membuat JARINGAN KOMUNIKASI RADIO untuk suatu Operasi SAR. bukan membentuk ORGANISASI KERJA SAR ) ….

de YB0BDY
” mantan ” SRU

Sumber: Momon S. Maderoni – ORARI (Organisasi Amatir Radio Indonesia) https://web.facebook.com/groups/45643447929/user/1543164427/

Ilustrasi Foto https://yd2tfb.wordpress.com/2020/11/30/operasi-pencarian-orang-hilang-di-meteseh-boja/

Tinggalkan Balasan