Sebagai presiden pertama, Soekarno telah banyak meninggalkan banyak jejak sejarah di beberapa daerah. Salah satunya adalah pendaratan Soekarno di Danau Limboto Provinsi Gorontalo dengan menggunakan pesawat amphibi 83 tahun silam (1950).
Di lokasi pendaratan tersebut terdapat bangunan rumah yang mana rumah tersebut menjadi tempat persinggahan Soekarno. Letaknya tak jauh dari bibir danau Limboto tepatnya di Desa Iluta, Kecamatan Batudaa, Kabupaten Gorontalo.
Menurut sejarah, saat itu Soekarno datang ke Gorontalo adalah untuk mempersatukan wilayah Indonesia menjadi NKRI.
Soekarno tak hanya sekali berkunjung di rumah singgah Lemboto tersebut. Pertama kali pada tahun 1950 dengan naik pesawat amphibi teregistrasi nomor JI-P-36 mendarat di Danau Lemboto. Kemudian Pendaratan Soekarno di Danau Limboto yang kedua pada tahun 1956 menggunakan pesawat Catalina yang juga merupakan pesawat tempur berjenis amphibi.
Jika menengok sejarah yang lebih jauh, rumah singgah tersebut awalnya dibangun pada tahun 1936 di masa Pemerintahan Kolonial Belanda.
Sementara itu bangunan rumah tempat singgah Soekarno saat ini telah menjadi museum atau cagar budaya/situs dan dilindungi UU RI Nomor 5 Tahun 1992.
Untuk mengenang semangat juang Soekarno mempertahankan NKRI rumah singgah tersebut telah mengalami renovasi semasa Presiden Megawati pada tanggal 29 Juni 2022.
SES 8G83BOTO Pendaratan Soekarno di Danau Limboto
Hal yang sama, oleh anggota ORARI Gorontalo, melalui hobby di bidang komunikasi untuk mengenang Pendaratan Soekarno di Danau Limboto 83 tahun silam mengadakan Special Event Station (SES) 8G83BOTO.
Kegiatan tersebut berlangsung selama 2 hari melalui 40M band di frekuensi 7.115MHz tanggal 23-24 Agustus 2023. Selama dua hari Stasiun 8G83BOTO dari Lokasi Museum Pendaratan Soekarno di Danau Limboto memanggil seluruh Amatir Radio dimanapun berada.
Pada hari pertama yc2tfb mencoba untuk ikut berpartisipasi, mulanya tidak begitu jelas event apa yang sedang berlangsung. Namun berkat “listen.. listen.. and listen..” dapat membongkar info tentang kegiatan tersebut. Jadi saat itu tidak perlu “kierjet-kierjet” seperti yang sering terdengar di frekuensi.
Akan tetapi sebagai tukang HOMO alias Hobbynya Monitor.. maklum juga dengan yang suka “kierjet kierjet“. Kadang memang kesel juga jika lebih dari 5 bahkan 10 menit NCS tidak menyebutkan callsign. Saya hanya berpikir NCS yang bertugas mungkin terlalu nafsu menuhi loggernya demikian juga senapsu dengan peserta.Tetapi tidak dengan NCS yang bertugas dalam SES 8G83BOTO, NCS nya terdengar bagus dan sangat sabar dalam mengendalikan frekuensi.
Rangkaian kegiatan Special Event Station 8G83BOTO tersebut adalah kerjasama antara ORARI Daerah Gorontalo dengan DXPortable. Sehingga pada hari berikutnya (25-26/08/2023) beberapa anggota ORARI Gorontalo melakukan aktivasi program kegiatan DX_Portable iTOTA. Dengan demikian mereka mendapatkan dua event sekaligus dilokasi yang sama.
Ada Lagu Tentang Indahnya Lemboto
Kembali ke topik tentang Danau Limboto ternyata ada lagu merdu yang menggambarkan tentang keindahan Limboto. Dalam lagu yang gak ngerti judulnya apa ini mengabarkan wisatawan untuk berrkunjung. Kurang lebih liriknya seperti ini:
Sejarah Gorontalo berawal di sini…
Indahnya Indonesia terpancar disini…
Pesona Danau Limboto sangat menawan
Indah dipandang tak kan terlupakan…
Nikmati dan rasakan indahnya alam dan ragam budayanya…
Pesona Indonesia terpancar indah di Gorontalo
Yo ayo kita ke danau Limboto
Lestarikan alam dan keindahanya
Begitu mengagungkan keelokan alamnya…
Indahnya pesona danau Limboto
Semoga setelah menyanyikan lagu ini panitia segera mengabarkan Link download QSL Card 8G83BOTO melalui kolom komentar artikel ini.
Gud’lak sepentri bae-bae…
Source IMG: Rosyid A Azhar – Ucha Dely Yusar Amu https://web.facebook.com/ucha.amu