Bimtek Io 86/ Komunikasi Satelit Via LAPAN – A2/ LAPAN – ORARI (IO-86) Dengan Radio Genggam

Penggunaan Satelit LAPAN-A2/LAPAN- ORARI satu diantaranya adalah untuk komunikasi radio dan penggunaanya disebarluaskan dengan acara “Bimtek Komunikasi Melalui Satelit Amatir LAPAN – A2/ LAPAN – ORARI (IO-86) Dengan Radio Genggam”. Bimtek operasi satelit ini diikuti oleh para peserta dari SLA sampai masyarakat umum yang bertujuan untuk mengenalkan suatu sistem komunikasi nirkabel yang dapat digunakan dengan praktis dengan harga yang ekonomis dan dapat menjadi sarana komunikasi alternatif. Komunikasi voice ( suara ) yang biasa kita gunakan adalah komunikasi melalui Handphone ataupun telepon kabel/ pesawat telepon rumahan, namun pada umumnya kita kurang familiar dengan sistem komunikasi yang sebetulnya lebih popular dan lebih dahulu yaitu komunikasi melalui satelit amatir.

Komunikasi ini menjadi andalan saat terjadi perang dan keadaan darurat dan kebutuhan akan komunikasi satelit begitu penting dalam keadaan tersebut. Untuk itu, kita perlu mengasah keterampilan komunikasi dengan Handy Talky (HT) dan satelit sehingga ketika kita mengalami gangguan komunikasi seperti terganggunya atau rusaknya BTS bahkan ketika sumber energi PLN sudah tidak beroperasi akibat bencana alam kita dapat memanfaatkan komunikasi menggunakan satelit.

Dengan Uplink di 145.880 dan downlink di 435.880 yang memiliki cakupan luas maka akan dapat berkomunikasi dengan pihak luar dalam jarak jangkau yang jauh bahkan bisa sampai 1200Km dari tempat sumber komunikasi karena komunikasi ini melalui satelit sebagai pengulang yang tidak terhalang dan tinggi diatas dengan ketinggian 650 KmDpl, cakupan luas maka akan dapat berkomunikasi dengan pihak luar dengan jarak jangkau yang sangat jauh bahkan hingga radius 2000 Km lebih dengan sifat yang realtime.

Satelit LAPAN-A2/LAPAN-ORARI adalah satelit yang pertama kali dibuat di Indonesia. Satelit ini diluncurkan pada tanggal 28 September 2015. Satelit ini telah beroperasi dengan membawa misi pengamatan kapal, citra resolusi permukaan bumi serta untuk komunikasi amatir radio diseluruh wilayah ekuator.

Satelit ini akan digunakan dalam Bimtek komunikasi melalui satelit yang diikuti oleh para peserta dari Mahasiswa, Pelajar SMU sampai masyarakat umum. Kegiatan ini merupakan pengenalan terhadap sistem komunikasi nirkabel melalui satelit yang dapat digunakan dengan praktis, mudah dan ekonomis dan dapat menjadi sarana komunikasi alternatif terutama ketika terjadi situasi bencana.

Bimtek ini membuktikan hukum hukum fisika dan membuktikan teory yang didapat dikelas dalam pelajaran fisika dan elektronik serta komunikasi. Dengan kesempatan yang baik ini pula dikenalkan teknologi satelit yang mana pembuatan suatu satelit sangat berguna buat keperluan umum dan diharapkan akan dapat menarik kecintaan para siswa/mahasiswa untuk lebih mempelajari ilmu pengetahuan dan teknologi, dengan di demonstrasikannya alat komunkasi yang antenanya dibuat sendiri dan dapat menjadi jembatan antara bumi dan antariksa dan kembali lagi ke bumi ini membuktikan hukum cepat rambat gelombang elektromagnetik. Keberhasilan dari Bimtek ini adalah dapat melakukan komunikasi dengan lawan bicara yang sangat jauh melalui satelit. Dengan kata kunci Inspiring dan interesting diharapkan generasi penerus akan cinta dan memperdalam ilmu komunikasi dan mendorong Indonesia memiliki calon ahli dibidang telekomunikasi via satelit yang handal. Kecintaan pada Space atau antariksa pun akan mendorong penguasaan teknologinya demi tercapainya kemandirian bangsa.

Kegiatan ini dilakukan dalam bentuk paparan teori dasar antena, Radio dan demo teknologi komunikasi melalui Satelit LAPAN-A2/LAPAN-ORARI yang diikuti oleh seluruh peserta yang dibagi dalam grup dengan satu grup berkisar antara 8 sampai dengan 10 orang, dengan quota per BIMTEK sampai 200 orang.


Peserta akan dipandu oleh instruktur secara langsung cara merakit antenna satelit dengan cara yg mudah dan melakukan demo komunikasi melalui satelit secara langsung. Durasi untuk time kontak dengan satelit diharapkan maksimal dengan waktu 12 menit.

Persiapan awal yang harus dilakukakan dalam operasi voice repeater satellite memerlukan peralatan :

  1. Radio HT (Handy transceiver) yang bekerja pada band VHF dan UHF
  2. Antena ( yang nanti akan dibuat secara manual ).
  3. Satellite tracking software, amsatdroid, aboveheaven (untuk android), orbitron, previsat, satpc (untuk computer) untuk melihat arah dan datangnya satelit.
  4. Kompas untuk arah mata angin.
  5. Arloji ( Jam ) sebagai acuan waktu.

Apa yang harus kita lakukan sesaat satelit akan muncul :

Diatas horizon (AOS ; ascending orbital satellite). Untuk itu sedini mungkin bisa mempelajari derajat azimuth dan derajat elevasi bagi yang belum mengerti. Mencari tempat yang sekiranya bisa melihat horizon langit, akan sangat menguntungkan bagi seorang yang akan menggunakan VR satelit agar tercapai komunikasi DX dengan jarak terjauh via satelit. Cek semua peralatan komunikasi, frekuensi uplink/downlink,pl tone, koneksi kabel antenna ke radio.Saat satelit muncul di horizon (AOS) dan selama melintas.

  1. Nyalakan radio baik VHF dan UHF. Untuk satelit IO-86 uplink (input)pada frekwensi 145.880 Mhz dengan tone 88.5 hz, sedangkan downlink (output) pada frekwensi 435.880 Mhz. Karena adanya efek Doppler.maka terjadi pergeseran/shift frekwensi downlink sekitar +/-10 Khz.Maka pada radio UHF ( receiver), kita tune pada frekwensi 435.890 Mhz saat AOS.
  2. Arahkan antenna dan ikuti pegerakkan satelit sesuai petunjuk azimuth dan elevasi di satelit tracking software.
  3. Bahwa sangat penting dalam komunikasi radio itu adalah LISTENING FIRST. Meskipun sudah mengetahui posisi satelit dalam range jangkauan kita, diharap tidak melakukan transmisi signal di uplink satelit.Tujuannya adalah tidak mengganggu stasiun stasiun lain yang sedang bekerja pada satelit tersebut. Ketika satelit dalam jangkauan kita,normalnya kita bisa mendengar, namun karena performance dariantenna yang kurang bagus dan kemungkinan belum familiar dalam mengarahkan antenna, maka receiver tidak akan mampu menangkapsignal dari satelit.
  4. Bila mendengar stasiun-stasiun amateur radio sedang bekerja pada satelit tersebut, diharapakan untuk sabar menunggu adanya kesempatan melakukan panggilan.

Teori rancang bangun Antena, dan Tuning Radio

• Karena karakteristik muatan satelit yang cross-band, maka:
– Perlu 2 antena (atau dual-band antenna)

• Portable: Arrow / Elk / IOio

• Mobile: SG-7500

• Fix station: M2 (cross polarization)

– Perlu radio yang dual-band (atau 2 buah radio single-band)
– Perlu tracking (manual atau rotator )

Antena Portable

• Arrow:
– Dual yagi (VHF dan UHF) cross-line
– Perlu duplexer

SKEMA ANTENA ARROW: https://drive.google.com/file/d/1V5QOUUXmUixrvSV3IkTalKKhIG1O7NQI/view?usp=drivesdk

Antena Portable (2)
• Moxon:
– Dual yagi in-lin

Antena Portable (3)
• IO io:
– Dual yagi
– in-line

Antena Portable (4)
• MoxonYagi :
– 5 element
– in-line

Antena Portable (4a)
• MoxonYagi : (yang saat ini digunakan)
– 3 element
– Merupakan penyederhanaan dari design 5 element
– in-line

Antena Rumah
• QFH:
– Single-band
– Omni
• Yagi:
– Perlu rotator

Radio
• HT:
– Kalau bisa yang dual-band full-duplex (bisa monitor downlink sewaktu TX)
– Atau gunakan 2 HT
• Note: HT Cina sering memancarkan 3rd harmonic VHF yang menutup downlink di UHF
• Kalau TX di UHF tidak masalah

• Mobile:
– Radio dual-band yang bisa full-duplex
Radio (2)
• Fix Station:
– Radio multiband
– Sebaiknya memiliki CAT control (untuk Doppler Compensation)
– Bisa 2 buah radio yang single-band

Sked (Schedule)
Untuk mengetahui kapan satelit akan lewat diatas kita dan arahnya

+ Online dan Komputer

  1. SatPC32 – $45-50
  2. Orbitron – free
  3. AMSAT-LU

+ Online Web

  1. N2YO
  2. Heavens Above
  3. NASA

+ Offline (SmartPhone)

  1. PocketSat+ for Palm, Pocket PC – $25
  2. PocketSat3 – ‘droid and iOS – $25

Tracking
• Satelit akan bergerak dengan cepat diatas kita (umumnya 11 menit dari muncul diatas horison sampai terbenam kembali)
• Memerlukan keahlian untuk mengikuti pergerakan satelit sewaktu melakukan QSO
• Manual: menggunakan tangan untuk mengatur arah antena
• Otomatis: komputer yang mengontrol rotator

Contoh jadwal tracking di jam 11.38.35 Pada TCA ( Time of Closest Approach ) elv 64

Contoh Tracking
• Gunakan kompas untuk mengatur arah
• Lingkaran terluar adalah horison
• Lingkaran tengah 30deg elevasi
• Lingkaran dalam 60 deg elevasi
• Titik ditengah 90 deg

Doppler
• Pergeseran frekuensi karena perbedaan kecepatan dua benda
– Bunyi kereta api yang berbeda saat mendekati dan menjauhi kita
• Efek Doppler kecil di 144 MHz tetapi besar di 440 MHz
• TX bisa tetap di 145.880 MHz (FM capture effect)
• RX harus bergeser +- 10 kHz dari nominal (435.880 MHz)

Tumbling
• Efek sisa dari peluncuran adalah satelit akan berguling (tumbling)
• Antena tidak selalu menghadap bumi
• Efeknya adalah polarisasi yang terus berubah, membuat fading (QSB)
• Harus selalu memuntir antena untuk mendapatkan sinyal terbaik

Prosedur Komunikasi Satelit :

• Pastikan clock di komputer sudah akurat
• Tentukan jam passing
• Gambar di lantai track satelit
• Set radio pada:
– TX: 145.880 MHz + Tone
– Downlink: 435.880 MH +- Doppler (+10 kHz pelan2 turun ke -10 kHz)
• Pastikan sudah bisa mendengar downlink
• Sewaktu sudah kosong tekan PTT dan sebut “ This is via IO-86” (jangan pakai CQ CQ CQ)

Prosedur QSO (Voice) – 2
• Jangan menggunakan CQ, karena satelit yang selalu berguling, akan terjadi QSB (fading)
• Pencet PTT dan sebut callsign phonetically
• Untuk menjawab: “ this is your are 59 viaQSL?”
• Terakhir: “ QSL, good luck”
• Ingat:
– Waktu satelit itu terbatas, QSO dibuat sesingkat mungkin supaya banyak teman bisa melakukan QSO dalam passing ini
– Banyak spurious ( Noise Gangguan yang dekat dengan Freqwency operasi, jangan putus asa )

Beberapa hal yang perlu di perhatikan

  1. Selalu Dengarkan Beacon satelit apakah sudah benar satelit yang di inginkan di mana akan di gunakan ber QSO
  2. Gunakan Full Duplex radio untuk mendengarkan dan memancar
  3. Squelsh selalu keadaan off
  4. Gunakan selalu Low Power saat ber QSO
  5. Selalu sebutkan callsign dan gridsquare secepatnya saat berqso karena di mungkin kan banyak stasiun yg akan ber qso menunggu anda
  6. Selalu Jaga kebersihan Frek Bandplan Satellite

Rangkuman QSO

• Atur arah antena
• AOS: atur freq nominal + 10 kHz
– qso
• AOS + 2 menit: Freq + 5 kHz
– qso
• TCA: Freq nominal
– qso
• TCA + 2 min : Frq – 5 kHz
– qso
• LOS: freq – 10 kHz
– selesai

Support Komunikasi Satelit

• Dalam waktu 11 menit
– Penjejakan arah: AOS, TCA,LOS
– Mengatur frekuensi: +10 KHz nominal – 10 KHz
– Mengatur sikap (attitude) antena:
• Vertikal horizontal
– Melakukan QSO
• Panggil, jawab, selesai (jangan pakai CQ, CQ, CQ)
– Mencatat setiap QSO

Latihan
o Install aplikasi:
o Amsatdroid free (Android)
o SatSat (iOS)
o Orbitron (PC)
o Update Keps / TLE (Two Line Element, yaitu Kepplerian Data dari satelit)
o Pilih IO-86
o Lihat pass track
o Latihan tangan tracking path satelit
o Gambar arah mata-angin Utara-Selatan, Barat-Timur di lantai / rumput
o Berdiri dengan mata kearah utara
o Putar badan ke kiri (barat)
o AOS (Acquisition of Signal): awal satelit muncul di horizon sebelah barat
o Badan berputar ke utara sambil antena arahkan naik sampai elevasi 30 derajat
o Terus berputar kekanan sambil antena turun ke horizon, sampai LOS (Loss of Signal)

Instalasi AMSATDROID

  1. Install Amsatdroid dari Google Play
  2. Lakukan update

Keps:
• Tekan 3 dot
• Pilih Update Keps
• Pilih amsat
• Pilih amsat.org

AMSATDROID Free
• Pilih LAPAN-A2
• Pencet salah satu baris
• Lihat track

AMSATDROID Free
• Pilih LAPAN-A2
• Pencet salah satu baris
• Lihat track

source:https://www.lapan.go.id

Tinggalkan Balasan