Dunia sangat berkembang seiring waktu berjalan seperti halnya perkembangan elektronik dari dulu hingga sekarang bahkan setiap manusia menggunakannya dari anak baru lahir hingga orang dewasa. Tak bisa dipungkiri kepentingan seluruh masyarakat dalam hal ini sudah sangat mencandu. Semua orang tau tentang dampak dari pengaruhnya yaitu gelombang elektromagnetik yang bisa mengganggu kesetabilan tubuh manusia jika setiap saat bergandengan dengannya dan bisa menurunkan kekebalan imun di tubuhnya.
Kami tidak membahas tentang Gelombang Elektromagnetik yang telah dijelaskan diatas tetapi ini adalah gelombang rasa atau frekuensi yang terjadi pada kami. Nun jauh disana dengan perlakuan yang sama yang membuat keseimbangan dan kebersamaan tanpa batas, bagi yang tidak mengalami pasti akan bilang tidak mungkin. Dan bagi yang mengalami ini adalah rintihan semesta yang mendoakannya, jangan bilang ini metafisika, bukan ini adalah sebuah rasa.
Pergerakan waktu yang ada hanya gelombang rasa bagi orang yang memiliki frekuensi yang sama, taukah kalian dengan sebuah pikiran terjadilah gelombang frekuensi, jika frekuensi menyatu terjadilah sebuah kesamaan dan akan menjadikan hal yang begtu indah untuk dirasakan.
Tahun 2005 seseorang tanpa tau dia siapa hadir, entah berapa lama menghabiskan waktu digelombang frekuensi itu, waktu berjalan begitu cepat ketika ada seseorang meminta bantuan untuk menyelesaikan masalah, ternyata gelombang frekuensi itu berubah tidak ada lagi sinyal yang bergerak.
Semua menghilang bagai terbawa badai gelombang itu memakan waktu lama untuk menemukan gelomang frekuensi lagi, walaupun dengan pantauan ketat namun tetap tidak mau menyatu, padahal gelombang itu menarik seperti magnet agar frekuensinya sama .
Total hilang hingga gelombang frekuensi itu kembali dikoridornya, bahkan dengan tanpa berkata kini bisa bersama bahkan melakukan halyang sama, gelombang rasa sefrekuensi akan abadi karena disana hanya ada ketulusan dan kebahagiaan.