Jakarta β Peran radio amatir dalam situasi darurat kembali mendapat pengakuan internasional. Organisasi Amatir Radio Indonesia (ORARI) menerima undangan resmi dari Kedutaan Besar Republik Demokratik Sosialis Sri Lanka dalam sebuah hearing khusus yang terjadi pada Rabu, 17 Desember 2025, di Kantor Kedubes Sri Lanka, Jalan Diponegoro No. 70, Menteng, Jakarta.
Undangan tersebut datang langsung dari Her Excellency Ambassador Sashikala Premawardhane, Ambassador Designate Sri Lanka untuk Indonesia. ORARI menilai undangan ini sebagai sebuah kehormatan sekaligus bentuk apresiasi atas kiprah radio amatir Indonesia di tingkat global. Oleh karena itu, Ketua Umum ORARI, Om Donny Imam Priambodo, ST, MM β YB0DX, hadir secara langsung memenuhi undangan tersebut.
Dalam pertemuan yang berlangsung hangat dan konstruktif selama kurang lebih satu jam, Om Donny – YB0DX memaparkan secara komprehensif fungsi strategis dan peran nyata ORARI dalam penanggulangan bencana alam. Ia mencontohkan berbagai pengalaman ORARI saat terjadi bencana besar di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat, di mana komunikasi radio amatir terbukti menjadi tulang punggung ketika infrastruktur komunikasi konvensional lumpuh.
Menariknya, perhatian khusus juga tertuju pada bencana Siklon Ditwah yang melanda Sri Lanka pada 7 Desember 2025 lalu. Om Donny menjelaskan bahwa ORARI secara cepat dan bertanggung jawab mengeluarkan imbauan kepada seluruh anggotanya untuk tidak menggunakan frekuensi 7.060 kHz, karena frekuensi tersebut telah ditetapkan sebagai frekuensi kerja utama Radio Society of Sri Lanka (RSSL) dalam rangka Emergency Communication (EmCom) penanganan bencana.
Langkah ini mendapat apresiasi dari pihak Kedutaan Besar Sri Lanka karena dinilai sebagai bentuk solidaritas internasional dan etika komunikasi radio amatir lintas negara, yang sangat krusial dalam situasi darurat.

Hearing tersebut turut dihadiri oleh Economic Diplomacy Officer Kedubes Sri Lanka, Ibu Evadrylla N, serta perwakilan ORARI Pusat, yakni Pangarso Dadung Nugroho β YD0DDG (Kabiro Hubungan Luar Negeri) dan Don Mery β YB1DNR (Kabiro Humas). Acara ditutup dengan sesi foto bersama sebagai simbol penguatan hubungan baik kedua pihak.
Pertemuan ini memunculkan harapan baru akan kerja sama yang lebih erat antara ORARI dan komunitas radio amatir internasional, khususnya dalam bidang komunikasi darurat dan kebencanaan. Apakah ke depan akan terjalin kolaborasi teknis atau latihan bersama lintas negara? Menarik untuk ditunggu.(2TFB)
Sumber: Humas Organisasi Amatir Radio Indonesia
π Dokumentasi kegiatan dapat disaksikan melalui tautan berikut:
https://www.facebook.com/share/v/1TxcAYUmat/



