Kesiapsiagaan bencana di tingkat lokal kembali mendapat perhatian serius melalui kolaborasi strategis antara Kwartir Cabang (Kwarcab) Jombang dan ORARI (Organisasi Amatir Radio Indonesia) Lokal Jombang. Sinergi ini tercermin dalam Pelatihan Kebencanaan yang berlangsung pada 28–29 November 2025 di Pusdiklat Kwarcab Jombang, Ngoro, yang dirancang untuk memperkuat kapasitas relawan pramuka di seluruh wilayah Kabupaten Jombang.
Pelatihan tersebut diikuti oleh 43 peserta yang merupakan pembina dan pelatih pramuka dari berbagai Kwartir Ranting. Para peserta diproyeksikan menjadi garda depan edukasi kebencanaan di wilayah masing-masing, terutama dalam menghadapi potensi risiko bencana yang terus meningkat.
Materi pelatihan disusun secara komprehensif dengan menghadirkan narasumber dari berbagai disiplin ilmu, mulai dari kesehatan, akademisi, hingga praktisi profesional. Seluruh rangkaian kegiatan berada di bawah arahan pimpinan kursus, Kak Norman, yang memastikan sesi berjalan efektif, terstruktur, dan relevan dengan kebutuhan lapangan. Ia menegaskan bahwa kemampuan lintas disiplin menjadi fondasi penting untuk membangun kesiapsiagaan relawan pramuka di tengah situasi krisis.
Salah satu materi yang mencuri perhatian peserta adalah sesi dari ORARI Lokal Jombang. Dalam sesi tersebut, dua pemateri, Kak Samsul Huda (YD3AKU) dan Kak Samsul Arifin (YB3JB), memberikan wawasan praktis mengenai teknik komunikasi radio amatir dalam penanganan darurat dan bencana. Kedua pemateri tersebut memaparkan sejumlah materi, antara lain:
- Pengenalan radio teleponi,
- Teknik komunikasi dasar saat kondisi darurat,
- Penerapan sandi udara dalam operasi lapangan,
- Dasar propagasi sinyal untuk perangkat radio portabel yang digunakan relawan dan petugas di area terdampak.
Para peserta menilai materi ini sangat penting, karena komunikasi menjadi salah satu faktor penentu keberhasilan operasi kebencanaan. Efektivitas koordinasi di lapangan kerap ditentukan oleh kecepatan dan ketepatan informasi, terutama di wilayah yang akses infrastrukturnya terbatas.
Ketua ORARI Lokal Jombang, Kak Widianto, menegaskan komitmen pihaknya dalam mendukung kegiatan edukatif, sosial, serta operasi kemanusiaan. Ia menyampaikan bahwa ORARI selalu siap menjalin sinergi dengan berbagai pihak demi memperkuat sistem komunikasi kebencanaan yang cepat, akurat, dan dapat diandalkan. Selain itu, ia memastikan bahwa ORARI Jombang mulai mempersiapkan dukungan untuk pelaksanaan JOTA–JOTI tahun 2026, baik dari sisi perangkat, operator terlatih, hingga koordinasi teknis.
Dukungan tersebut diharapkan mampu memberikan pengalaman terbaik bagi para peserta JOTA–JOTI serta memperkuat pembinaan pramuka melalui teknologi komunikasi radio amatir.
Kolaborasi antara Kwarcab Jombang dan ORARI Lokal Jombang ini menjadi langkah strategis dalam memperkuat kesiapsiagaan komunitas pramuka. Selain itu, kerja sama lintas lembaga ini diharapkan mampu menciptakan jaringan respons kebencanaan yang lebih solid, adaptif, dan siap menghadapi tantangan di masa depan.
Dengan semakin intensifnya pelatihan dan edukasi kebencanaan seperti ini, Kabupaten Jombang dinilai memiliki modal kuat untuk membangun budaya tanggap bencana berbasis komunitas yang lebih terorganisir dan berkelanjutan.


